11/25/2009

"CITIZEN LAW SUIT" UJIAN NASIONAL

Peringatan Hari Guru tahun ini dirayakan dengan penuh hikmat di berbagai daerah, tidak ketinggalan juga di daerah ku, daerah yang jauh dari hingar bingarnya ibu kota. Namun dibalik kehikmatan itu, mungkin baru sebagian teman-teman sejawat yang tahu tentang apa dan bagaimana nasib UNAS saat ini dan saat mendatang setelah digugat melalui proses citizen law suit. Dan hasilnya MA mengabulkan gugatan tersebut dan bahkan MA juga menolak kasasi pemerintah berkenaan hal ujian nasional itu.

"Dengan ditolaknya kasasi itu, diharapkan, UN tidak lagi menjadi alat penentu kelulusan. Penyelenggaraan ujian akhir dan penentuan kelulusan sudah seharusnya dikembalikan kepada guru dan satuan pendidikan (sekolah), demikian keinginan sebagian pengamat dan pemerhati pendidikan di negeri ini, meskipun....

juga ada yang menyambut dingin keputusan ini.
Kepastian ditolaknya permohonan kasasi pemerintah ini dituangkan di dalam Putusan MA tertanggal 14 September 2009 bernomor register 2596 K/PDT/2008 ,seperti dilansir di situs resmi MA. Perkara hukum mengenai UN ini muncul sudah cukup lama yaitu sejak tahun 2006 silam menyusul gugatan warga negara yang diajukan 58 guru. Ketika itu PN Jakarta Pusat mengabulkannya dengan dikuatkan putusan banding dan kasasi.

Terlepas pro dan kontra terhadap keputusan ini, tentunya kita harus tetap memberikan suatu penghargaan positif. Tinggal bagaimana kita, kemudian menyikapinya secara arif dan bijaksana tanpa harus mengorbankan banyak hal.

Saat keputusan ini akan dilaksanakan, sudah terbayang oleh kita beberapa kemungkinan persoalan yang sudah siap menghadang, sebut saja keberanian suatu sekolah secara tegas menyatakan tidak lulus siswanya karena betul-betul yang bersangkutan belum berhak menyandang lulus. Karena selama ini masih ada sebagian sekolah yang kelulusannya berlindung dibalik hasil UNAS. Belum lagi persoalan biaya. Karena dengan keputusan ini ada kemungkinan - kemungkinan diulangnya UNAS bagi yang tidak lulus.

Persoalan mendesak yang harus kita hadapi saat ini adalah bagaimana mempersiapkan mereka (para siswa) menghadapi ujian nasional yang rencananya akan dimajukan pada bulan Maret 2010 (untuk SMA).

"Ujian Nasional penting. Tanpa Ujian Nasional kualitas tidak bisa diukur secara nasional, hanya lokal saja," demikian ujar Mungin Edi Wibowo anggota BSNP.

Baca Selengkapnya ..

11/11/2009

SEPUTAR UNAS SMA 2010


SEMARANG(SI) – Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) memutuskan untuk mempercepat waktu Ujian Nasional (UN) 2010 satu bulan dari bulan biasanya.Dengan demikin,UN bakal dilaksanakan pada minggu ketiga Maret 2010.

Anggota BSNP,Prof Mungin Eddy Wibowo mengungkapkan, keputusan tersebut diambil lantaran pada tahun tersebut pihaknya menggelar ujian ulangan. ‘’Ujian ulangan diberikan kepada siswa yang dinyatakan tidak lulus pada UN reguler. Kalau dahulu, siswa harus ikut Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) atau mengulang tahun depan. Untuk tahun ini,kami memberikan kesempatan kedua,’’ terang Mungin kemarin. Ujian ulangan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan satu bulan setelah UN reguler selesai digelar dan hasilnya sudah diumumkan.

Ia mengaku, keputusan itu dengan harapan agar para siswa yang tidak lulus dan mengulang untuk dapat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Siswa,imbuhnya, dapat mengikuti ujian ulangan hanya pada mata pelajaran tertentu yang dinyatakan ...
tidak lulus. ‘’Keputusan itu sudah dinaungi dalam Peraturan Menteri(Permen),’’ katanya. Ia menuturkan, BNSP masih menyediakan ulangan susulan bagi siswa yang melewatkan UN reguler karena alasan tertentu.

Hal lain yang membedakan pelaksanaan UN 2010,yaitu adanya sistem silang siswa dalam satu rayon.Hal itu dilakukan untuk menghindari kecurangan yang dilakukan antara sekolah dengan siswa maupun antara siswa. ”Kalau dulu kan pengawas UN yang disilang.Sekarang ini siswanya. Bahkan mungkin, silang akan berlaku untuk siswa SMA dan MA.Dengan syarat, jarak sekolah yang disilangkan harus berdekatan,’’ jelasnya. Kepala SMAN 3 Semarang Sudjono mengaku tidak kaget dan menyatakan siap jika UN harus diajukan menjadi bulan Maret.

Hal itu, tidak banyak memberikan dampak kekhawatiran karena siswanya sudah dipersiapkan dengan matang. Ia menyoroti, adanya kemungkinan penyelenggaraan UN ulangan tersebut untuk lebih menyaring kompetensi dan kualitas siswa dalam rangka kaitannya dengan integrasi UN dan SNMPTN. ‘’Bisa jadi pada UN 2010 nanti, bobot soal agak berat.Sehingga untuk mengantisipasinya ada ujian susulan untuk mengurangi angka ketidaklulusan. Mungkin juga UN reguler dengan UN ulangan mempunyai bobot soal yang berbeda.Tetapi kami sudah siap apapun itu,’’ tukasnya.

Dikpora Keberatan

Dewan Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menolak adanya rencana pemerintah untuk mengadakan ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus (gagal) dalam UN.Bagi Dewan Pendidikan ini bukan solusi yang efektif, terlebih UN sejak awal banyak yang pro dan kontra.

Ketua Dewan Pendidikan DIY Prof Wuryadi mengatakan, pengulangan ujian tersebut bukan solusi dalam dunia pendidikan, khususnya pada saat UN. Dikhawatirkan, UN akan dijadikan sebagai alat penentu kelulusan siswa.”UN jangan sampai jadi alat penentu kelulusan UN,kalau hanya sekedar untuk mengetahui kemampuan siswa justru saya setuju. Jadi kalau ulangan ujian nasional tidak perlu,” ujarnya.

Ia juga tidak terlalu yakin ujian ulangan akan memberikan banyak perubahan. Ia menyebutkan, kondisi peserta didik yang cukup beragam perlu mendapatkan perhatian yang serius dari stakeholder terkait. Misalnya dengan tidak menjadikan UN sebagai satu-satunya alat penentu kelulusan siswa. Sebaliknya karena guru yang lebih tahu banyak tentang kemampuan siswa, akan lebih baik apabila kelulusan ditentukan oleh sekolah.Tentunya tidak hanya menggunakan acuan nilai akademik,tapi juga ahlak dan budi pekerti siswa.

Pernyataan berseberangan muncul dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Prof Suwarsih Madya. Menurutnya, ujian ulangan ini akan dilakukan untuk menampung aspirasi masyarakat yakni siswa tidak lulus UN karena saat ujian berlangsung kondisinya kurang fit (sakit).Kendati demikian, hasil dari adanya ujian ulangan itu tetap perlu dievaluasi sejauh mana bisa membawa manfaat bagi siswa dan dunia pendidikan.

”Dengan adanya evaluasi tersebut diharapkan bisa diperoleh suatu solusi atau jalan keluar terbaik,” katanya. Tujuan ujian ulang, menurutnya, untuk membedakan siswa yang belajar dan tidak belajar. Sehingga lebih pada prinsip keadilan karena siswa yang belajar akan mendapatkan nilai bagus, sementara bagi mereka yang malas harus siap mengulang. ”Bagi kami, ujian ulang ini sebenarnya untuk mengukur kemampuan siswa sesungguhnya.

Bisa dilihat kalau dua kali tidak lulus berarti siswa tersebut memang tidak layak lulus. Jadi akan muncul prinsip keadilan,” tandasnya. Meski demikian,pihaknya belum mendapatkan kepastian pelaksanaan program ini. (sari septiyaningtias/ nugroho purbohandoyo)

Sumber : Sindo

Baca Selengkapnya ..

10/19/2009

Membangun Karakter Melalui Pendidikan

Gbr. acicis.murdoch.edu.au
Kalau kita mencermati apa yang terjadi di sekitar kita saat ini, kadang kita akan mengurut dada sambil menghela nafas dalam-dalam, lalu bertanya dimanakah julukan bagi negeri ini “bangsa yang santun, bangsa yang ramah, bangsa yang religius, bangsa yang memiliki rasa kekeluargaan tinggi, negeri yang cinta damai…” dan sebutan-sebutan lain yang sungguh menyejukkan hati setiap pendengarnya?
Nampak-nampaknya julukan itu saat ini hanya tinggal kenangan. Lihat peristiwa-peristiwa di sekeliling kita. Berita tentang kekerasan hampir tiap hari dapat kita temukan di media cetak, Televisi atau media lainnya. Demonstrasi yang berakhir anarkhis juga demikian.
Sungguh ...mengerikan. Maka wajar jika akhir-akhir ini banyak warga asing yang akan berhitung ulang ketika akan berkunjung ke negeri tercinta ini. Ini Sungguh berbeda dengan beberapa puluh tahun silam. Mereka menjadikan negeri ini sebagai tujuan utama untuk berlibur, berwisata, menghilangkan kejenuhan dari negeri mereka masing-masing
Lalu Kenapa hal ini berubah begitu cepat? Tentu kalau kita kaji lebih dalam, masalah ini bagai mengurai benang kusut. Rumit dan rumit. Namun demikian kerumitan serumit apapun sekiranya titik persoalannya bisa diurai, maka masalah tersebut bisa dikurangi. (kalau memang tidak bisa dihilangkan)
Pendidikan, berbicara tentang masalah ini sungguh sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dalam setiap permasalahan yang timbul di masyarakat, pendidikan selalu termasuk yang disorotnya. Gejolak apa pun.
Ada sebagian dari mereka menyatakan bahwa pendidikan kita sekarang ini harus direformasi, karena apa yang selama ini diajarkan toh tidak membawa pengaruh yang signifikan dalam perubahan karakter manusia yang berujung pada karakter bangsa. Tetapi juga tidak menutup mata ada sebagian yang tetap ingin bertahan dengan gaya seperti ini.
Lalu harus bagaimana?
Dunia telah mengalami perubahan yang begitu cepat; tatanan nilai berubah, pengetahuan manusia berubah, gaya hidup berubah, dan hampir seluruh lini kehidupan manusia berubah.
Akankah kita tetap bertahan dengan pola lama? Tentu pilihan yang bijak “tidak akan demikian”, itu artinya dalam dunia pendidikan pun harus ada perubahan, agar misi utamanya yaitu membangun karakter manusia Indonesia yang berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, religius dan lain-lain dapat terwujud.
Terobosan-terobosan baru dalam dunia pendidikan saat ini sedang gencar digali agar pembelajaran yang berlangsung dapat memberikan pemaknaan yang lebih dalam bagi para generasi penerus.Perhatikan satu diantaranya yaitu “Pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual” . Pembelajaran ini merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Sungguh luar biasa. Melihat hal ini sudah saatnya proses-proses pembelajaran harus mengaarah ke arah sana. Menurut hemat saya pembelajaran seperti itu akan jauh lebih menyentuh dan memberikan makna yag sangat dalam. Mengapa demikian, karena dalam pembelajaran ini meliputi beberapa aspek yang cukup penting :

1. Konstruktivisme
Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan
dan keterampilan baru.

2. Menemukan
Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

3.Bertanya
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).
Guru dan siswa senantiasa mengembangkan pertanyaan agar menumbuhkan rasa ingin tahu. Komponen ini mendorong terwujudnya nilai orientasi pada keunggulan. Hal ini juga merupakan alat bagi siswa untuk dapat menyelesaikan masalah belajar ketika mendapati tantangan.

4. Masyarakat Belajar
Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerja-sama
antarsiswa. Praktiknya antara lain:
– Pembentukan kelompok kecil/besar
– Bekerja dengan kelas yang sederajat
– Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya
– Bekerja dengan masyarakat.
Komponen ini sangat penting bagi upaya terwujudnya nilai demokratis, menghargai, gotong royong, bertanggung jawab, dan orientasi pada keunggulan.

5, Modeling.
Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.
Banyak para pejuang di negeri ini yang patut untuk dibanggakan dan diteladani. Kita meneladani kejujurannya, kita meneladani keteguhan hatinya, jiwa rela berkorbannya demi bangsa, dll.
Komponen ini dapat melahirkan nilai-nilai berakhlak mulia, iman, dan taqwa, cinta tanah air, dan kreatif.

6.Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu.
Cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan. Refleksi dapat berupa pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya pada hari itu, baik berupa catatan atau jurnal di buku siswa, kesan maupun saran siswa. Komponen ini dapat melahirkan kesadaran untuk senantiasa berinterospeksi diri setiap kali telah melakukan sesuatu.

7.Penilaian Yang Sebenarnya
Komponen ini diharapkan mampu membiasakan siswa untuk senantiasa dapat mengukur diri apakah sudah baik? Apakah sudah maju? Apakah sudah berhasil? Adakah hambatan? Atau bagaimana cara mengatasi hambatan?
Anak-anak yang sejak dini terbiasa dengan hal ini akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan mampu secara obyektif menempatkan dirinya sesuai ddengan tanggung jawabnya kelak.
Hanya melalui pendidikan sejak dini dengan pola asuh yang demikian , maka citra bangsa kita tercinta yang akhir-akhir ini memprihatikan, lima, enam atau berapa tahun lagi pasti akan kembali semula.
Insya allah.

Referensi :

http://bpgdisdik-jabar.net/materi/14_smp_bing_1.pdf
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/29/pembelajaran-kontekstual/
http://karso.mulyo.blog.plasa.com/2009/02/01/membangun-karakter-bangsa-melalui-pembelajaran-kontekstual/

Baca Selengkapnya ..

10/18/2009

Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar dengan Lesson Study

Lesson Study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Tujuan Lesson Study untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Adapun manfaat yang dapat diambil Lesson Study, diantaranya: ...

(1) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya,
(2) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya,

(3) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study.
Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri dari:
(a) perencanaan (plan);
(b) pelaksanaan (do);
(c)refleksi (check); dan
(d)tindak lanjut (act).

A. Pendahuluan

Selama pendidikan masih ada, maka selama itu pula masalah-masalah tentang pendidikan akan selalu muncul dan orang pun tak akan henti-hentinya untuk terus membicarakan dan memperdebatkan tentang keberadaannya, mulai dari hal-hal yang bersifat fundamental-filsafiah sampai dengan hal–hal yang sifatnya teknis-operasional. Sebagian besar pembicaraan tentang pendidikan terutama tertuju pada bagaimana upaya untuk menemukan cara yang terbaik guna mencapai pendidikan yang bermutu dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal, baik dalam bidang akademis, sosio-personal, maupun vokasional.
Salah satu masalah atau topik pendidikan yang belakangan ini menarik untuk diperbincangkan yaitu tentang Lesson Study, yang muncul sebagai salah satu alternatif guna mengatasi masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Seperti dimaklumi, bahwa sudah sejak lama praktik pembelajaran di Indonesia pada umumnya cenderung dilakukan secara konvensional yaitu melalui teknik komunikasi oral. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung menekankan pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari pada bagaimana siswa belajar (student-centered), dan secara keseluruhan hasilnya dapat kita maklumi yang ternyata tidak banyak memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Untuk merubah kebiasaan praktik pembelajaran dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang berpusat kepada siswa memang tidak mudah, terutama di kalangan guru yang tergolong pada kelompok laggard (penolak perubahan/inovasi). Dalam hal ini, Lesson Study tampaknya dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guna mendorong terjadinya perubahan dalam praktik pembelajaran di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih efektif.
Dalam tulisan ini, akan dipaparkan secara ringkas tentang apa itu Lesson Study dan bagaimana tahapan-tahapan dalam Lesson Study, dengan harapan dapat memberikan pemahaman sekaligus dapat mengilhami kepada para guru (calon guru) dan pihak lain yang terkait untuk dapat mengembangkan Lesson Study lebih lanjut guna kepentingan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa.

B. Hakikat Lesson Study
Konsep dan praktik Lesson Study pertama kali dikembangkan oleh para guru pendidikan dasar di Jepang, yang dalam bahasa Jepang-nya disebut dengan istilah kenkyuu jugyo. Adalah Makoto Yoshida, orang yang dianggap berjasa besar dalam mengembangkan kenkyuu jugyo di Jepang. Keberhasilan Jepang dalam mengembangkan Lesson Study tampaknya mulai diikuti pula oleh beberapa negara lain, termasuk di Amerika Serikat yang secara gigih dikembangkan dan dipopulerkan oleh Catherine Lewis yang telah melakukan penelitian tentang Lesson Study di Jepang sejak tahun 1993. Sementara di Indonesia pun saat ini mulai gencar disosialisasikan untuk dijadikan sebagai sebuah model dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran siswa, bahkan pada beberapa sekolah sudah mulai dipraktikkan. Meski pada awalnya, Lesson Study dikembangkan pada pendidikan dasar, namun saat ini ada kecenderungan untuk diterapkan pula pada pendidikan menengah dan bahkan pendidikan tinggi.
Lesson Study bukanlah suatu strategi atau metode dalam pembelajaran, tetapi merupakan salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran. Lesson Study bukan sebuah proyek sesaat, tetapi merupakan kegiatan terus menerus yang tiada henti dan merupakan sebuah upaya untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam Total Quality Management, yakni memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus-menerus, berdasarkan data. Lesson Study merupakan kegiatan yang dapat mendorong terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning society) yang secara konsisten dan sistematis melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial. Slamet Mulyana (2007) memberikan rumusan tentang Lesson Study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Sementara itu, Catherine Lewis (2002) menyebutkan bahwa:
“lesson study is a simple idea. If you want to improve instruction, what could be more obvious than collaborating with fellow teachers to plan, observe, and reflect on lessons? While it may be a simple idea, lesson study is a complex process, supported by collaborative goal setting, careful data collection on student learning, and protocols that enable productive discussion of difficult issues”.
Bill Cerbin & Bryan Kopp mengemukakan bahwa Lesson Study memiliki 4 (empat) tujuan utama, yaitu untuk :

(1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar;

(2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh para guru lainnya, di luar peserta Lesson Study;

(3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif.

(4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.

Dalam tulisannya yang lain, Catherine Lewis (2004) mengemukakan pula tentang ciri-ciri esensial dari Lesson Study, yang diperolehnya berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa sekolah di Jepang, yaitu:

1. Tujuan bersama untuk jangka panjang.
Lesson study didahului adanya kesepakatan dari para guru tentang tujuan bersama yang ingin ditingkatkan dalam kurun waktu jangka panjang dengan cakupan tujuan yang lebih luas, misalnya tentang: pengembangan kemampuan akademik siswa, pengembangan kemampuan individual siswa, pemenuhan kebutuhan belajar siswa, pengembangan pembelajaran yang menyenangkan, mengembangkan kerajinan siswa dalam belajar, dan sebagainya.

2. Materi pelajaran yang penting.
Lesson study memfokuskan pada materi atau bahan pelajaran yang dianggap penting dan menjadi titik lemah dalam pembelajaran siswa serta sangat sulit untuk dipelajari siswa.

3. Studi tentang siswa secara cermat.
Fokus yang paling utama dari Lesson Study adalah pengembangan dan pembelajaran yang dilakukan siswa, misalnya, apakah siswa menunjukkan minat dan motivasinya dalam belajar, bagaimana siswa bekerja dalam kelompok kecil, bagaimana siswa melakukan tugas-tugas yang diberikan guru, serta hal-hal lainya yang berkaitan dengan aktivitas, partisipasi, serta kondisi dari setiap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, pusat perhatian tidak lagi hanya tertuju pada bagaimana cara guru dalam mengajar sebagaimana lazimnya dalam sebuah supervisi kelas yang dilaksanakan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah.

4. Observasi pembelajaran secara langsung.
Observasi langsung boleh dikatakan merupakan jantungnya Lesson Study. Untuk menilai kegiatan pengembangan dan pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan cara melihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lesson Plan) atau hanya melihat dari tayangan video, namun juga harus mengamati proses pembelajaran secara langsung. Dengan melakukan pengamatan langsung, data yang diperoleh tentang proses pembelajaran akan jauh lebih akurat dan utuh, bahkan sampai hal-hal yang detail sekali pun dapat digali. Penggunaan videotape atau rekaman bisa saja digunakan hanya sebatas pelengkap, dan bukan sebagai pengganti.

Berdasarkan wawancara dengan sejumlah guru di Jepang, Caterine Lewis mengemukakan bahwa Lesson Study sangat efektif bagi guru karena telah memberikan keuntungan dan kesempatan kepada para guru untuk dapat:

(1) memikirkan secara lebih teliti lagi tentang tujuan, materi tertentu yang akan dibelajarkan kepada siswa,

(2) memikirkan secara mendalam tentang tujuan-tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa depan siswa, misalnya tentang arti penting sebuah persahabatan, pengembangan perspektif dan cara berfikir siswa, serta kegandrungan siswa terhadap ilmu pengetahuan,

(3) mengkaji tentang hal-hal terbaik yang dapat digunakan dalam pembelajaran melalui belajar dari para guru lain (peserta atau partisipan Lesson Study),

(4) belajar tentang isi atau materi pelajaran dari guru lain sehingga dapat menambah pengetahuan tentang apa yang harus diberikan kepada siswa,

(5) mengembangkan keahlian dalam mengajar, baik pada saat merencanakan pembelajaran maupun selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran,

(6) membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial, dalam arti para guru bisa saling belajar tentang apa-apa yang dirasakan masih kurang, baik tentang pengetahuan maupun keterampilannya dalam membelajarkan siswa, dan

(7) mengembangkan “The Eyes to See Students” (kodomo wo miru me), dalam arti dengan dihadirkannya para pengamat (obeserver), pengamatan tentang perilaku belajar siswa bisa semakin detail dan jelas.

Sementara itu, menurut Lesson Study Project (LSP) beberapa manfaat lain yang bisa diambil dari Lesson Study, diantaranya:
(1) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya,
(2) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas lainnya, dan
(3) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, manfaat yang ketiga ini dapat dijadikan sebagai salah satu Karya Tulis Ilmiah Guru, baik untuk kepentingan kenaikan pangkat maupun sertifikasi guru.
Terkait dengan penyelenggaraan Lesson Study, Slamet Mulyana (2007) mengetengahkan tentang dua tipe penyelenggaraan Lesson Study, yaitu Lesson Study berbasis sekolah dan Lesson Study berbasis MGMP. Lesson Study berbasis sekolah dilaksanakan oleh semua guru dari berbagai bidang studi dengan kepala sekolah yang bersangkutan. dengan tujuan agar kualitas proses dan hasil pembelajaran dari semua mata pelajaran di sekolah yang bersangkutan dapat lebih ditingkatkan. Sedangkan Lesson Study berbasis MGMP merupakan pengkajian tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh kelompok guru mata pelajaran tertentu, dengan pendalaman kajian tentang proses pembelajaran pada mata pelajaran tertentu, yang dapat dilaksanakan pada tingkat wilayah, kabupaten atau mungkin bisa lebih diperluas lagi.
Dalam hal keanggotaan kelompok, Lesson Study Reseach Group dari Columbia University menyarankan cukup 3-6 orang saja, yang terdiri unsur guru dan kepala sekolah, dan pihak lain yang berkepentingan. Kepala sekolah perlu dilibatkan terutama karena perannya sebagai decision maker di sekolah. Dengan keterlibatannya dalam Lesson Study, diharapkan kepala sekolah dapat mengambil keputusan yang penting dan tepat bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya, khususnya pada mata pelajaran yang dikaji melalui Lesson Study. Selain itu, dapat pula mengundang pihak lain yang dianggap kompeten dan memiliki kepedulian terhadap pembelajaran siswa, seperti pengawas sekolah atau ahli dari perguruan tinggi.

C. Tahapan-Tahapan Lesson Study
Berkenaan dengan tahapan-tahapan dalam Lesson Study ini, dijumpai beberapa pendapat. Menurut Wikipedia (2007) bahwa Lesson Study dilakukan melalui empat tahapan dengan menggunakan konsep Plan-Do-Check-Act (PDCA). Sementara itu, Slamet Mulyana (2007) mengemukakan tiga tahapan dalam Lesson Study, yaitu :
(1) Perencanaan (Plan);
(2) Pelaksanaan (Do) dan
(3) Refleksi (See).

Sedangkan Bill Cerbin dan Bryan Kopp dari University of Wisconsin mengetengahkan enam tahapan dalam Lesson Study, yaitu:

1. Form a Team: membentuk tim sebanyak 3-6 orang yang terdiri guru yang bersangkutan dan pihak-pihak lain yang kompeten serta memilki kepentingan dengan Lesson Study.

2. Develop Student Learning Goals: anggota tim memdiskusikan apa yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai hasil dari Lesson Study.

3. Plan the Research Lesson: guru-guru mendesain pembelajaran guna mencapai tujuan belajar dan mengantisipasi bagaimana para siswa akan merespons.

4. Gather Evidence of Student Learning: salah seorang guru tim melaksanakan pembelajaran, sementara yang lainnya melakukan pengamatan, mengumpulkan bukti-bukti dari pembelajaran siswa.

5. Analyze Evidence of Learning: tim mendiskusikan hasil dan menilai kemajuan dalam pencapaian tujuan belajar siswa

6. Repeat the Process: kelompok merevisi pembelajaran, mengulang tahapan-tahapan mulai dari tahapan ke-2 sampai dengan tahapan ke-5 sebagaimana dikemukakan di atas, dan tim melakukan sharing atas temuan-temuan yang ada.
Untuk lebih jelasnya, dengan merujuk pada pemikiran Slamet Mulyana (2007) dan konsep Plan-Do-Check-Act (PDCA), di bawah ini akan diuraikan secara ringkas tentang empat tahapan dalam penyelengggaraan Lesson Study

1. Tahapan Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan, para guru yang tergabung dalam Lesson Study berkolaborasi untuk menyusun RPP yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, seperti tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga dapat ketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Selanjutnya, secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.

2. Tahapan Pelaksanaan (Do)
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1) kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson Study yang lainnya (baca: guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan, diantaranya:

1. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.

2. Siswa diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program Lesson Study.

3. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.

4. Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.

5. Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi guru.

6. Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.

7. Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.

3. Tahapan Refleksi (Check)
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai kesulitan dan permasalahan yang dirasakan dalam menjalankan RPP yang telah disusun.
Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan (bukan terhadap guru yang bersangkutan). Dalam menyampaikan saran-saranya, pengamat harus didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki catatan-catatan pembicaraan yang berlangsung dalam diskusi.

4. Tahapan Tindak Lanjut (Act)
Dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah pengetahuan baru atau keputusan-keputusan penting guna perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran, baik pada tataran indiividual, maupun menajerial.
Pada tataran individual, berbagai temuan dan masukan berharga yang disampaikan pada saat diskusi dalam tahapan refleksi (check) tentunya menjadi modal bagi para guru, baik yang bertindak sebagai pengajar maupun observer untuk mengembangkan proses pembelajaran ke arah lebih baik.
Pada tataran manajerial, dengan pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta Lesson Study, tentunya kepala sekolah akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan. Kalau selama ini kepala sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar pendidikan, dengan keterlibatannya secara langsung dalam Lesson Study, maka dia akan lebih dapat memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan kepala sekolah dapat semakin lebih fokus lagi untuk mewujudkan dirinya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah.

Rujukan:

1. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/lesson-study-untuk-meningkatkan-proses-dan-hasil-pembelajaran/

2.Bill Cerbin & Bryan Kopp. A Brief Introduction to College Lesson Study. Lesson Study Project.online: http ://www.uwlax.edu/sotl/lsp/index2.htm

3.Catherine Lewis (2004) Does Lesson Study Have a Future in the United States?. Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm

4.Lesson Study Research Group online: http://www.tc.edu/lessonstudy/whatislessonstudy.html

5.Slamet Mulyana. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat

6.Wikipedia.2007. Lesson Study. Online: http://en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study

Baca Selengkapnya ..

10/01/2009

Birulwalidain (Berbakti kepada Orangtua)


“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, ….” (QS. 4:36)
Rasulullah saw bersabda yang artinya:
“Seutama-utamanya amal ialah sholat pada waktunya ,berbuat baik kepada ibu-bapak dan jihad fii sabilillah” (HR Annas)
Menurut hadits di atas bahwa peringkat amal yang utama ialah:
1. Sholat pada waktunya
2. Berbuat kepada ibu-bapak
3. Jihad fii sabilillaah
Rasulullah saw juga bersabda yang artinya: “Paling besar-besarnya dosa besar ialah syirik kepada Allah dan membunuh manusia, dan menyakiti hati ibu bapak dan sumpah palsu”.(HR Annas)
Menyakiti hati kedua orangtua adalah salah satu dosa besar, bahkan menduduki peringkat ketiga dosa-dosa besar sesuai dengan hadits tsb. Maka tentunya kita harus berhati-hati dalam menjaga dan menyikapi keberadaan orangtua kita.

Di zaman Rasulullah SAW ada seorang pemuda yang bernama Alqomah, ia rajin beribadat. Suatu hari ia jatuh sakit yang hebat, maka isterinya menyuruh ....
orang memanggil Rasulullah dan mengabarkan suaminya sakit kuat dan dalam sakaratul maut. Ketika berita ini sampai kepada Rasulullah, maka Rasulullah menyuruh Bilal r.a, Ali r.a, Salamam r.a dan Ammar r.a supaya pergi melihat keadaan Alqomah. Ketika mereka sampai ke rumah Alqomah, mereka terus mendapatkan Alqomah sambil membantunya membacakan kalimah La-ilaa-ha-illallah, tetapi lidah Alqomah tidak dapat menyebutnya.
Ketika para sahabat mendapati bahwa Alqomah pasti akan mati, maka mereka menyuruh Bilal r.a supaya memberitahu Rasulullah tentang keadaan Alqomah. Ketika Bilal sampai di rumah Rasulullah, maka bilal menceritakan segala hal yang berlaku kepada Alqomah. Lalu Rasulullah bertanya kepada Bilal; "Wahai Bilal apakah ayah Alqomah masih hidup?" jawab Bilal r.a, " Tidak, ayahnya sudah meninggal, tetapi ibunya masih hidup dan sangat tua usianya". Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal; "Pergilah kamu kepada ibunya dan sampaikan salamku, dan katakan kepadanya kalau dia dapat berjalan, suruh dia datang berjumpaku, kalau dia tidak dapat berjalan katakan aku akan ke rumahnya".
Maka ketika Bilal sampai ke rumah ibu Alqomah, ia berkata seperti yang Rasulullah pesankan kepadanya, maka ibu Alqomah berkata " Aku lebih patut pergi berjumpa Rasulullah". Lalu ibu Alqomah mengangkat tongkat dan berjalan menuju ke rumah Rasulullah. Maka bertanya Nabi s.a.w. kepada ibu Alqomah "Terangkan kepada ku perkara yang benar tentang Alqomah, jika kamu berdusta niscaya akan turun wahyu kepadaku". Berkata Nabi lagi "Bagaimana keadaan Alqomah?" jawab ibunya; "Ia sangat rajin beribadat, ia sembahyang, berpuasa dan sangat suka bersedekah sebanyak-banyaknya sehingga tidak diketahui banyaknya". Bertanya Rasulullah; "Bagaimana hubungan kamu dengan dia?", jawab ibunya " Aku murka kepadanya", lalu Rasulullah bertanya: "Mengapa", jawab ibunya :"Kerana ia mengutamakan istrinya dari aku, dan menurut kata-kata isterinya sehingga ia menentangku".
Maka berkata Rasulullah: "Murka kamu itulah yang telah mengunci lidahnya dari mengucap La iilaa ha illallah", kemudian Nabi s.a.w menyuruh Bilal mencari kayu api untuk membakar Alqomah. Ketika ibu Alqomah mendengar perintah Rasulullah lalu ia bertanya; "Wahai Rasulullah, kamu hendak membakar putera ku di depan mataku?, bagaimana hatiku dapat menerimanya". Kemudian berkata Nabi s.a.w; "Wahai ibu Alqomah, siksa Allah itu lebih berat dan kekal, oleh karena itu jika kamu mau Allah mengampunkan dosa anakmu itu, maka hendaklah kamu mengampuninya", demi Allah yang jiwaku ditanganNya, tidak akan guna sembahyangnya, sedekahnya, selagi kamu murka kepadanya". Maka berkata ibu Alqomah sambil mengangkat kedua tangannya; "Ya Rasulullah, aku persaksikan kepada Allah di langit dan kau Ya Rasulullah dan mereka-mereka yang hadir di sini bahawa aku ridha pada anakku Alqomah".
Maka Rasulullah mengarahkan Bilal pergi melihat Alqomah sambil berkata; "Pergilah kamu wahai Bilal, lihat Alqomah dapat mengucapkan La iilaa ha illallah atau tidak". Berkata Rasulullah lagi kepada Bilal ; "Aku kawatir kalau kalau ibu Alqomah mengucapkan itu semata-mata kerana pada aku dan bukan dari hatinya". Maka ketika Bilal sampai di rumah Alqomah tiba-tiba terdengar suara Alqomah menyebut; "La iilaa ha illallah". Lalu Bilal masuk sambil berkata; "Wahai semua orang yang berada di sini, ketahuilah sesungguhnya murka ibunya telah menghalangi Alqomah dari dapat mengucapkan kalimah La iila ha illallah, kerana ridha ibunyalah maka Alqomah dapat menyebut kalimah syahadat". Maka matilah Alqomah pada waktu setelah dia mengucap.
Maka Rasulullah s.a.w pun sampai di rumah Alqomah sambil berkata; "Segeralah mandi dan kafankan", lalu disembahyangkan oleh Nabi s.a.w. dan sesudah dikuburkan maka berkata Nabi s.a.w. sambil berdiri dekat kubur; "Hai sahabat Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang mengutamakan isterinya daripada ibunya maka ia adalah orang yang dilaknat oleh Allah s.w.t, dan tidak diterimanya daripadanya ibadat fardhu dan sunatnya.

Baca Selengkapnya ..

9/20/2009

Kesehatan Jiwa "Memaafkan"


Mau lebih sehat? Belajarlah memaafkan mulai hari ini. Penelitian terbaru menyebutkan, memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan!
“Forgiveness research” atau penelitian tentang perilaku memaafkan termasuk bidang yang kini banyak diteliti ilmuwan di sejumlah bidang keilmuan seperti kedokteran, psikologi dan kesehatan. Hal ini karena sikap memaafkan ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan jiwa raga, maupun hubungan antar-manusia.
Jurnal ilmiah EXPLORE (The Journal of Science and Healing), edisi Januari/Februari 2008, Vol. 4, No. 1 menurunkan rangkuman berjudul “New Forgiveness Research Looks at its Effect on Others” (Penelitian Baru tentang Memaafkan Mengkaji Dampaknya pada Orang Lain).

Dipaparkan bahwa berlimpah bukti menunjukkan ...

perilaku memaafkan akan mendatangkan manfaat kesehatan bagi orang yang memaafkan. Lebih jauh dari itu, penelitian terbaru mengisyaratkan pula bahwa pengaruh memaafkan ternyata juga berimbas baik pada kehidupan orang yang dimaafkan.
Worthington Jr, pakar psikologi di Virginia Commonwealth University, AS, dkk merangkum kaitan antara memaafkan dan kesehatan. Dalam karya ilmiahnya, “Forgiveness in Health Research and Medical Practice” (Memaafkan dalam Penelitian Kesehatan dan Praktek Kedokteran), di jurnal Explore, Mei 2005, Vol.1, No. 3, Worthington dkk memaparkan dampak sikap memaafkan terhadap kesehatan jiwa raga, dan penggunaan “obat memaafkan” dalam penanganan pasien.

Memaafkan dan Kesehatan
Penelitian menggunakan teknologi canggih pencitraan otak seperti tomografi emisi positron dan pencitraan resonansi magnetik fungsional berhasil mengungkap perbedaan pola gambar otak orang yang memaafkan dan yang tidak memaafkan.
Orang yang tidak memaafkan terkait erat dengan sikap marah, yang berdampak pada penurunan fungsi kekebalan tubuh. Mereka yang tidak memaafkan memiliki aktifitas otak yang sama dengan otak orang yang sedang stres, marah, dan melakukan penyerangan (agresif).
Demikian pula, ada ketidaksamaan aktifitas hormon dan keadaan darah si pemaaf dibandingkan dengan si pendendam atau si pemarah. Pola hormon dan komposisi zat kimia dalam darah orang yang tidak memaafkan bersesuaian dengan pola hormon emosi negatif yang terkait dengan keadaan stres. Sikap tidak memaafkan cenderung mengarah pada tingkat kekentalan darah yang lebih tinggi. Keadaan hormon dan darah sebagaimana dipicu sikap tidak memaafkan ini berdampak buruk pada kesehatan.
Raut wajah, daya hantar kulit, dan detak jantung termasuk yang juga diteliti ilmuwan dalam kaitannya dengan sikap memaafkan. Sikap tidak memaafkan memiliki tingkat penegangan otot alis mata lebih tinggi, daya hantar kulit lebih tinggi dan tekanan darah lebih tinggi. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kesimpulannya, sikap tidak mau memaafkan yang sangat parah dapat berdampak buruk pada kesehatan dengan membiarkan keberadaan stres dalam diri orang tersebut. Hal ini akan memperhebat reaksi jantung dan pembuluh darah di saat sang penderita mengingat peristiwa buruk yang dialaminya. Sebaliknya, sikap memaafkan berperan sebagai penyangga yang dapat menekan reaksi jantung dan pembuluh darah sekaligus memicu pemunculan tanggapan emosi positif yang menggantikan emosi negatif.

Kesehatan Jiwa
Selain kesehatan raga, orang yang memaafkan pihak yang mendzaliminya mengalami penurunan dalam hal mengingat-ingat peristiwa pahit tersebut. Dalam diri orang pemaaf, terjadi pula penurunan emosi kekesalan, rasa getir, benci, permusuhan, perasaan khawatir, marah dan depresi (murung).
Di samping itu, kajian ilmiah membuktikan bahwa memaafkan terkait erat dengan kemampuan orang dalam mengendalikan dirinya. Hilangnya pengendalian diri mengalami penurunan ketika orang memaafkan dan hal ini menghentikan dorongan untuk membalas dendam.

Kedzaliman
Harry M. Wallace dkk dari Department of Psychology, Trinity University, One Trinity place, San Antonio, AS menulis di Journal of Experimental Social Psychology, Vol 44, No. 2, March 2008, hal 453-460 dengan judul “Interpersonal consequences of forgiveness: Does forgiveness deter or encourage repeat offenses?” (Dampak Memaafkan terhadap Hubungan Antar-manusia: Apakah Memaafkan Mencegah atau Mendorong Kedzaliman yang Terulang?). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa menyatakan pemberian maaf biasanya menjadikan orang yang mendzalimi si pemaaf tersebut untuk tidak melakukan tindak kedzaliman serupa di masa mendatang.

Obat Memaafkan
Berdasarkan bukti berlimpah sikap memaafkan yang berdampak positif terhadap kesehatan jiwa raga, kini di sejumlah negara-negara maju telah dilakukan berbagai pelatihan menumbuhkan jiwa pemaaf dalam diri seseorang. Bahkan perilaku memaafkan ini mulai diujicobakan di dunia kesehatan dan kedokteran dalam penanganan pasien penderita sejumlah penyakit berbahaya.
Orang yang menderita resiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi berpeluang mendapatkan manfaat dari sikap memaafkan. Telah dibuktikan bahwa 10 minggu pengobatan dengan menggunakan “sikap memaafkan” mengurangi gangguan kerusakan aliran darah otot jantung yang dipicu oleh sikap marah.
Rasa sakit kronis dapat diperparah dengan sikap marah dan kesal (dendam). Penelitian terhadap orang yang menderita sakit kronis pada punggung bawah menunjukkan bahwa rasa marah, sakit hati dan sakit yang dapat dirasakan secara inderawi lebih berkurang pada mereka dengan sikap pemaaf yang lebih besar.

Kampanye Memaafkan
Gerakan memaafkan yang dipimpin oleh Everett L. Worthington Jr., profesor psikologi di Virginia Commonwealth University, AS. Prof. Worthington adalah seorang psikolog klinis yang juga menjabat Direktur Marital Assessment, Therapy and Enrichment Center (Pusat Penilaian, Pemulihan dan Pengokohan Perkawinan) di Universitas tersebut.
Situs ini menyediakan informasi seputar berlimpah hasil penelitian seputar memanfaatkan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu. Selain itu abstrak makalah konferensi ilmiah tentang memaafkan, nama para ilmuwan dan pusat-pusat penelitian ilmiah tentang memaafkan ini juga dapat dijumpai di situs ini.
Selain dampak baiknya pada kesehatan jasmani dan rohani, kaitan antara erat sikap memaafkan dengan hubungan antar-manusia, seperti hubungan suami istri, anggota keluarga, maupun anggota masyarakat juga telah banyak diteliti. Sikap memaafkan berpengaruh baik pada pemulihan hubungan antar-manusia tersebut.
“Memaafkan dapat mengobati seseorang, perkawinan, keluarga, masyarakat, dan bahkan segenap bangsa. Kami mengajak Anda bergabung dengan masyarakat-memaafkan kami dan menjadi bagian dari usaha yang semakin berkembang dalam rangka menyebarluaskan anjuran memaafkan ke seluruh dunia. Kami menawarkan situs ini untuk mempelajari penelitian ilmiah tentang memaafkan, dan berbagi pengalaman Anda sendiri tentang memaafkan, atau terilhami oleh orang lain. Memaafkan adalah sebuah keputusan dan sekaligus sebuah perubahan nyata dalam pengalaman emosi. Perubahan dalam emosi itu terkait erat dengan kesehatan raga dan jiwa yang lebih baik.” Demikian papar www.forgiving.org

Hikmah Ilahiah
Nampaknya, ilmu pengetahuan modern semakin menegaskan pentingnya anjuran memaafkan sebagaimana diajarkan agama. Di dalam Al Qur’an, Hadits maupun teladan Nabi Muhammad SAW, memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang mendzalimi merupakan perintah yang sangat kuat dianjurkan. Salah satu ayat berkenaan dengan memaafkan berbunyi:
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS. Asy Syuuraa, 42:40).

[cs/explore/forgiving.org/www.hidayatullah.com]

Baca Selengkapnya ..

9/10/2009

Keadilan Seorang Pemimpin

primaironline
“.... Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.( QS. Al-Maidah 8)
Setalah menjabat gubernur, ...
Amr bin Ash tidak lagi pergi ke medan tempur. Di sisi istana sang gubernur yang mewah itu berdiri sebuah gubuk reyot milik seorang Yahudi tua.
“Alangkah indahnya bila di atas tanah itu berdiri sebuah mesjid,” demikian keinginan Amr.
Untuk mewujudkan keinginannya itu, Yahudi tua itu pun dipanggil sang gubernur untuk bernegosiasi. Hasil negosiasi pun mengecewakan sang gubernur. Yahudi itu menolak untuk menjual tanah dan gubuknya meskipun telah ditawar berlipat ganda dari harga pasaran.
“Baiklah bila itu keputusanmu. Saya harap Anda tidak menyesal!” demikian ucap sang gubernur dengan nada penuh kecewa.
Beberapa waktu kemudian, Amr bin Ash memerintahkan aparatnya melakukan pembongkaran atas bangunan miliknya. Sementara Yahudi itu tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya menangis dan meratapi nasib atas kesewenang-wenangan Amr bin Ash. Dalam keputusasaan tersebut, Yahudi teringat dengan Khalifah Umar bin Khattab. Dan Ia pun berinisiatip melaporkan perilaku Amr bin Ash atas dirinya kepada sang Khalifah.
“Ada perlu apa kakek, jauh-jauh dari Mesir datang ke sini?” tanya Khalifah. Setelah tenang, si kakek itu menceriterakan nasib yang sedang dialaminya atas kesewenang-wenangan sang gubernur.Yahudi itu pun juga bercerita tentang perjuangannya untuk memiliki rumah itu.
Merah padam wajah Khalifah begitu mendengar penuturan orang Yahudi itu.
“Masya Allah, kurang ajar sekali Amr!” kecam Umar.
“Sungguh Tuan, saya tidak mengada-ada,” sahut Yahudi renta itu sambil gemetar. Dan ia bingung ketika Umar memintanya mengambil sepotong tulang yang ada di tempat onggokan sampah, lalu menggoresnya dengan lurus tulang itu dengan ujung pedangnya.
“Berikan tulang ini pada Amr bin Ash di Mesir,” kata sang Khalifah.
Yahudi itu semakin kebingungan, “Tuan, apakah Tuan tidak sedang mempermainkan saya!” ujar Yahudi itu lirih.
Dia pun mulai berpikir yang tidak-tidak. ”Jangan-jangan khalifah dan gubernur ini setali tiga uang”, pikirnya. ”Di manapun, yang mayoritas dan memegang kekuasaan akan menindas kelompok minoritas”, begitu pikir si kakek.
Setiba di Mesir dan Yahudi itu memberikan tulang pemberian Khalifah kepada sang gubernur,Yahudi itu semakin tidak mengerti. Pasalnya setelah menerima tulang pemberian khalifah yang telah digores dengan garis lurus itu, Sang gubernur terlihat gemetar dan wajahnya langsung pucat.
Gubernur itu pun memerintahkan aparatnya untuk membongkar bangunan di atas tanah yahudi itu. “Bongkar masjid itu!” teriak Amr bin Ash gemetar. Yahudi itu berlari keluar untuk membuktikan kesungguhan perintah gubernur. Benar saja, sejumlah orang sudah bersiap-siap menghancurkan masjid megah yang sudah hampir jadi itu.
“Tunggu!” teriak sang kakek. “Maaf, Tuan Gubernur, tolong jelaskan perkara pelik ini. Berasal dari apakah tulang itu? Apa keistimewaan tulang itu sampai-sampai Tuan berani memutuskan untuk membongkar begitu saja bangunan yang amat mahal ini. Sungguh saya tidak mengerti!” Amr bin Ash memegang pundak si kakek, “Wahai kakek, tulang itu hanyalah tulang biasa”. Namun ketahuilah bahwa pada tulang itu berisi perintah khalifah, yang sangat berarti.
Ketahuilah, tulang nan busuk itu adalah peringatan bahwa berapa pun tingginya kekuasaan seseorang, ia akan menjadi tulang yang tak beguna. Sedangkah garis lurus yang digores, itu artinya kita harus adil baik ke atas maupun ke bawah. Lurus seperti huruf alif. Dan bila saya tidak mampu menegakkan keadilan, khalifah tidak segan-segan memenggal kepala saya!” jelas sang gubernur.
“Sungguh agung ajaran agama Tuan. Sungguh, saya rela menyerahkan tanah dan gubuk itu. Dan bimbinglah saya dalam memahami ajaran Islam!” tutur si Yahudi dengan mata berkaca-kaca.

Wallahu'alam bishowab

Baca Selengkapnya ..

8/24/2009

Negeri Ku Oh Negeri Ku ...

fc02 deviantart.com
Beberapa hari lalu, saat saya menyaksikan salah satu siaran TV swasta nasional, saya kaget ketika saya memperhatikan pernyataan salah seorang pejabat tinggi di Negeri ini yang mengomentari iklan pariwisata milik negara tetangga. Inti dari pernyataan tersebut menurut hemat saya yang awam, sangat kurang bijak. Pernyataan tersebut antara lain menyatakan sikap Indonesia yang tidak mempersoalkan aset budaya kita (Indonesia) digunakan pada iklan pariwisata negara tetangga tersebut. Saat itu juga alam berfikir saya sudah tidak ...
merasa “sreg”, Namun apalah artinya ungkapan tidak sreg itu kalau yang menyatakan masyarakat kecil seperti saya ini. Tidak ada artinya bagi mereka.
Selang sekitar 8 hari, berlalu sudah pernyataan itu dari pendengaran saya. Dan betapa kagetnya saat saya melihat tayangan berita di salah satu TV swasta , yang memberitakan bahwa pemerintah negara tetangga tersebut mengklaim sebagian tanyangan iklan itu asli budayanya. Yang terbesit dalam pikiran saya ketika itu…” nah kejadian yang saya takutkan beberapa waktu lalu jadi kenyataan”.
Nasi telah menjadi bubur. Demi menghormati jerih payah para pejuang di negeri ini dan demi kehormatan negeri ini juga, bubur yang tadi sudah hancur harus kita ubah kembali jadi nasi. Entah bagaimana caranya. Dan pemerintah harus berupaya untuk itu.
Sebagai rakyat awam, seharusnya ketika dikonfirmasi tentang masalah iklan tersebut, pejabat negara tidak boleh sembrono atau dengan mudahnya membuat sebuah pernyataan tanpa memperhatikan efek-efek yang akan muncul dikemudian hari. Apalagi efek yg akan timbul merupakan efek nasioanal. Keresahan masyarakat Indonesia.
Negeri ini begitu indah, dan keindahannya, oleh para sastrawan tidak akan habis untuk diungkapkan dengan kata-kata sampai akhir zaman, dan tidak akan pernah cukup untuk ditulis dalam lembaran-lembaran kertas. Begitu indahnya negeri ini. Jadi tidak heran, jika negara mana pun ingin dapat menikmati keindahan negeri nan elok ini melalui kunjungan wisatanya.
Dibalik kekayaan yang sungguh luar biasa itu, kita bertanggung jawab agar aset-aset negeri yg begitu mashur dan bernilai luhur ini, tidak begitu saja melayang ke tangan-tangan orang yg iri dengan keindahan bangsa ini.
Saya yakin, bahwa masyarakat kita masih sangat mencintai negeri ini. Lihat komentar mereka terhadap klaim budaya kita oleh negara tetangga. Mereka semua tidak rela . Mereka masih menghargai jasa para pahlawan yg telah berjuang demi negeri tercinta ini, dan tetap menghargai untuk selamanya.
Jangan korbankan jasa para pahlawan kita gara-gara pernyataan diplomatis yang tidak tepat. Kalau kejadian ini tetap tidak direspon oleh pemerintah, saya yakin sekian puluh tahun ke depan, aset-aset negeri tercinta ini akan secepat kilat berpindah ke tangan orang lain… Sungguh sangat ironis. Beberapa bulan lalu tentang Reog Ponorogo, tidak begitu lama tari Pendet,...Ke depan apa lagi?
Masalah tidak akan menjadi besar, ketika kita tanggap terhadap masalah-masalah kecil yang muncul.

Wallahu’alam bishawab

Baca Selengkapnya ..

8/19/2009

Pelatihan Dasar Internet Bagi Guru SD di Mempawah Hilir


Berlalu sudah. Itulah ungkapan yang pas untuk menyatakan berakhirnya kegiatan pengenalan dasar internet yang berlangsung satu hari itu. Tepatnya hari Selasa, 18 Agustus 2009. Kerjasama PT Telkom Mempawah dengan Laboratorium Komputer SMA 2 Mempawah.
Dihari itu, ruang kerjaku dihadiri kawan-kawan guru SD yang akan mengikuti kegiatan pelatihan dasar internet. Kebetulan juga pihak penyelenggara ...
mempercayakan penyampaian materinya padaku. Grogi…canggung… dan perasaan lain haru biru bercampur aduk ngga’ karuan. Takut materi ngga sesuai dengan yg diharapkan peserta.
Namun begitu pembukaan dan tanya jawab tentang hal-hal yg berbau internet dimulai, saya baru tahu dan menyadari bahwa masih banyak diantara kawan-kawan seprofesi ini ternyata penggunaan serta pemahaman internetnya masih harus ditingkatkan dan perlu kita bantu.
Oleh karenanya, saya, mewakili temen-temen peserta dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktifnya PT.Telkom Mempawah yg telah menyelenggarakan pelatihan dasar internet bagi temen-temen guru. Kepada JM Telkom Mempawah, Pak Eno, beserta jajarannya, atas nama kawan-kawan diucapkan terima kasih. Termasuk doorprizenya yang diberikan.
“Bagi Bapak/Ibu Guru yang belum kebagian pelatihan ini, jangan merasa kecewa, karena PT. Telkom akan senantiasa mendukung kegiatan2 yang berhubungan dengan duniapendidikan”, demikian kata JM Telkom Mempawah saat memberikan sambutan dalam pembukaan pelatihan tersebut, sesaat sebelum doorprize disampaikan.

Ismail

Baca Selengkapnya ..

8/17/2009

Pemimpin Yang Baik

Percikaniman.com
Almuzzammil Yusuf

Seusai mengimami salat ashar Khalifah Umar bin Khattab menanyakan tentang keadaan salah seorang sahabatnya yang tak hadir salat berjamaah. Diberitahukan kepadanya bahwa sahabat tersebut sedang sakit. Umar segera menyempatkan diri untuk menjenguknya.

Sesampai di rumah sahabat yang sakit, Khalifah Umar mengetuk pintu memberi salam. Dari dalam sahabat tersebut menjawab salam, sekaligus bertanya, ''Siapa di luar?'' Umar menjawab, ''Umar bin Khattab.'' Mendengar yang datang adalah ....
Amirul Mukminin, sahabat tersebut langsung bangkit, sigap dan segera membuka pintu.

Melihat kesigapan dan ketergesaan sahabat itu, Umar segera bertanya, ''Mengapa engkau tak salat berjamaah bersama kami? Padahal Allah Ta'ala telah memanggilmu dari langit yang ketujuh hayya 'alas shalah (mari bersalat), akan tetapi engkau tidak menyambutnya! Sementara panggilan Umar bin Khattab sempat membuatmu gelisah dan ketakutan!''

Apakah hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa ini? Yakni, pertama, bahwa seorang pemimpin yang baik bukan semata merasa cukup dengan kesalehan dan ketaqwaan dirinya, tapi ia juga merasa bertanggung jawab besar untuk mengajak para pejabat dan masyarakat yang di bawah tanggung jawabnya untuk juga menjadi saleh. Oleh karenanya ia tak pernah menyia-nyiakan momentum untuk berpesan dan mencontohkan prilaku taqwa dalam arti sesungguhnya dan seluas-luasnya.

Kedua, pemimpin yang saleh tak akan pernah merasa bangga dengan penghormatan bawahannya yang tak proporsional, atau bahkan berlebihan. Apalagi kalau sampai penghormatan tersebut bertendensi untuk lebih memuliakannya daripada pemuliaan kepada Yang Maha Mulia, yakni Allah swt.

Karena jika hal itu dibiarkan terjadi, sama artinya ia telah membiarkan berkembangnya para ajudan, pembantu, dan masyarakat yang hanya akan mampu berkata ''yes Sir'' atau ABS (asal bapak suka). Tidak ada lagi iklim ''wa tawa shau bil haq wa tawa shau bis shobr'' (saling berpesan kebenaran dan saling berpesan kesabaran).

Jika sudah begitu, terjadilah apa yang disumpahkan Allah dalam surat Al-Ashr bahwa mereka semua akan berada dalam kerugian. Itulah sebabnya ketika seorang sahabat melarang sahabat lainnya karena terlalu sering menegur Khalifah Umar dengan ucapannya ''Takutlah kepada Allah, hai Umar'', ternyata teguran itu justru didukung Khalifah Umar sendiri. Kata Khalifah, ''Biarkan ia mengatakannya. Kalau orang-orang ini tidak menegurku sedemikian, maka mereka menjadi tak berguna; dan jika aku tidak mendengarkannya, maka aku malah bersalah.''

Semoga kita terjauhkan dari sumpah Allah tadi, yakni ditetapkan sebagai masyarakat dan bangsa yang merugi. Karena jika itu terjadi, maka takkan ada bentuk kekuatan apapun yang mampu membalikkan jarum sejarah menuju ketentraman dan keberkahan. Tidak juga sejuta pakar, teori pembangunan dan teknologi canggih, kecuali bertobat dan kembali merunduk kepada Yang Maha Penentu terhadap segala sesuatu (wa hua 'ala kuli syaiin qodiir).

Atau kembali menghidupkan prasyarat kemuliaan sebagaimana termaktub dalam Kitab-Nya: ''fastabiqul khoiroot'' (maka berlombalah dalam kebaikan) (QS.2:148) dan ''wata'awanuu 'alal birri wattaqwa'' (saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa). (QS.5:2).

Republika, 9 Juli 2009

Baca Selengkapnya ..

8/07/2009

Kenali Penghambat Kreativitas

Sering kita mendengar seruan-seruan tentang pentingnya menumbuhkan sifat kreatif pada setiap orang. Entah seruan itu datang dari pemuka masyarakat, tokoh agama, pemerintah, guru atau yang seidentik dengannya. Apalagi dalam menghadapi era global seperti sekarang ini, kreativitas menurutnya perlu dipupuk dan ditumbuhkembangkan dengan baik.
Kreativitas yang mumpuni yang dimiliki oleh seseorang tentulah tidak sama, karena memang Tuhan tidak pernah memberikan talenta sama pada setiap makhluknya. Tentunya, itu semua dimaksudkan agar manusia bisa tetap bertahan. Coba bayangkan ...

jika semua manusia di dunia ini diberikan talenta yg sama, yakinlah bahwa kehidupan tidak akan terwujud.
Namun dibalik seruan-seruan tersebut, terpikirkah oleh kita, bagaimana cara memupuk dan menumbuhkembangkan kreativitas itu. Pertanyaan ini sekilas mudah untuk dijawab, namun untuk jawaban yang tepat mengenai pertanyaan itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Apa yang terjadi di sekitar kita, hingga saat ini, justru mengarah kepada kondisi dimana kreativitas itu secara sistematik dikikis dan kemudian hilang , … mati.
Contoh sederhana, munculnya produk-produk instan mengakibatkan kita malas untuk belajar menggali sesuatu. Berapa banyak generasi muda yang ketrampilan memasaknya hilang karena semua makanan sudah tersedia dalam bentuk instan. Apa artinya ini semua ketika semua sisi kehidupan sudah diberikan dalam bentuk instan? Kreativitasnya tidak akan tumbuh dengan maksimal. Inilah yang kemudian kita sebut dampak kemajuan. Sisi posotifnya memang kita rasakan namun kita tanpa menyadari sisi kreativitas kita terbunuh secara perlahan namun pasti.
Untuk itu tidak ada salahnya kalau kita mengetahui hal apa sajakah yang mesti harus kita hindari agar kreativitas itu muncul, dan terus muncul. Musuh ini harus kita kalahkan.Bukankah itu yang kita inginkan bersama? Menjadi bangsa yang senantiasa kreatif.

1. Aktivitas yang monoton;
Aktivitas semacam ini menyebabkan kita tidak mempunyai kemampuan yang baik untuk berkembang. Setiap hari aktivitasnya dari situ… dan kesitu lagi. Memang tidak kita pungkiri kita menginginkan suatu kemapanan. Namun pencapaian kemapanan yang baik adalah pencapaian yang diimbangi dengan munculnya aktivitas baru sebagai perwujudan kita menyelesaikan masalah yang kita hadapi.

2. Tidak Punya Tujuan;
Setiap kita terlahir ke dunia sudah pasti Tuhan punya rencana terhadap kita, apa? Yaitu untuk beribadah. Sebegitu maha Sempurnaan Tuhan, dalam menciptakan kita saja memiliki tujuan, bagaimana kemudian dengan kita? Kehidupan kita setiap hari haruslah menunjukkan adanya peningkatan kebaikan, bukan malah sebaliknya. “Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini”. Ungkapan ini menunjukkan betapa jauhnya visi seseorang menjalani kehidupannya. Dan itu semua akan terwujud sekiranya terdapat rencana-rencana besar yang tersesun dengan baik.

3. Tidak Mau Mengikuti Perkembangan;
Sering kita mendengar kalimat yang dilontarkan seseorang tentang apa yang sudah dicapainya saat ini. Ia bangga dengan segala perolehannya, mungkin gelarnya yg sederet panjang, mungkin hartanya yang berlimpah, atau hal-hal lain yang menurutnya menjadikan kebanggaan tersendiri. Memang tidak salah itu semua dibanggakan. Namun kebanggan itu janganlah kemudian menyebabkan seseorang lupa akan pola kehidupan yang dinamis. Dunia selalu mengalami perubahan. Perhatikan saja perubahan peradaban manusia saat. Perhatikan pergeseran perkembangan teknologi, dll. Kondisi seperti ini menuntut kita semua untuk selalu tanggap dan merespon dengan baik. Apalah makna dari gelar sederet panjang, ketika kemudian tidak tahu tantang perkembangan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi? Dan kemudian tetap bertahan dengan ilmu yang didapat setelah sekian tahun berlalu. Jika ini yang terjadi tentu kita mengatakan orang semacam ini tidak patut untuk menyandang gelar sebagai insan kreatif. Kreativitas tidak memandang gelar, jabatan, maupun kekayaan seseorang. Jadilah orang yang selalu merespon terhadap perkembangan dan kemujuan zaman dengan respon-respon positf. Ambillah peran sesuai dengan proporsi Anda masing-masing.

4. Tidak Mau Bertanya;
Tidak sedikit yang hingga saat ini masih beranggapan bahwa orang bertanya itu dianggapnya bodoh. Oleh karena nya dalam suatu forum, kita masih banyak menemukan orang yang ketika diberi kesempatan untuk bertanya tidak bertanya, tetapi ketika di luar mereka tidak paham akan masalah tersebut. Siapa yang akan kita salahkan keadaan semacam ini. Suatu keadaan yang tidak kondusif dalam mengembangkan kreativitas seseorang. Tidak salah memang kalau ada pepatah yang mengatakan “malu bertanya sesat di jalan”. Jadilah generasi yang selalu berani bertanya akan sesuatu yang tidak anda fahami. Jangan perhatikan kiri dan kanan Anda saat akan bertanya sesuatu.

5. Takut mengambil resiko;
Anda berani hidup, berarti Anda telah berani mengambil resiko atas kehidupan yang Anda jalani. Tidak ada satupun kehidupan tanpa resiko. Karenanya bersiaplah dengan segala resiko. Manajemen resiko hingga saat ini memang belum ada yang secara khusus membahasnya. Tapi kita harus yakin bahwa resiko hidup itu akan kita alami, senang atau tidak, mau atau tidak pasti kita akan lalui. Oleh karenanya kita harus menggali dan selalu menggali apa arti suatu kehidupan, tanpa harus menunggu. Hanya orang-orang kreatif saja yang kemudian berani mengambil keputusan seperti itu. “ jangan hidup kalau tidak mau ada resiko, karena hidup merupakan resiko kehidupan itu sendiri”

Wallaahu'alam.

Referensi : “Menjadi Guru Kreatif”,Hernowo

Baca Selengkapnya ..

7/27/2009

Menghitung Zakat Mal


Pembaca budiman,Allah SWT telah mewajibkan zakat bagi seseorang yang hartanya telah mencapai batas nishab selama satu tahun (haul), bagi seorang muslim yang hartanya telah mencapai nishabnya maka ia diwajibkan untuk menunaikan zakat atas hartanya tersebut.
Untuk membantu menghitung dan atau memudahkan bagi pembaca budiman yang akan menunaikan zakat mal, …

saat ini telah tersedia software untuk keperluan tersebut. Software ini merupakan hasil buatan dari teman-teman dari penalette.com
Software ini merupakan dasar awal yang bisa di jadikan acuan dasar bagi perhitungan zakat. Fitur pada software ini masih membutuhkan pembenahan di sana sini, akan tetapi yang awal ini semoga bisa menjadi langkah untuk penyempurnaan ke arah yang lebih baik.
Langkah-langkah menghitung zakat:

1.Hitung harta yang wajib dizakati.

2. Cek apakah jumlah harta anda sudah mencapai nishab ataukah belum. Untuk zakat emas atau uang nishabnya adalah senilai 85 gram emas murni.

3. Jika harta tersebut sudah mencapai nishab maka ditunggu selama satu haul(1 tahun hijriyah), jika selama satu tahun hijriyah harta tersebut tidak berkurang dari nishab atau justru bertambah maka anda wajib mengeluarkan zakat harta anda sebesar 2,5%.

Contoh Penghitungan zakat dengan software Zakka 1.0:

1. Seseorang memiliki harta yang sudah dimiliki selama 1 tahun hijriyah, sebagai berikut:
• Uang tunai Rp 3.000.000,-
• Tabungan Rp 15.000.000,-
Berapakah zakatnya?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nishabnya. Misal harga emas murni saat ini adalah Rp 250.000 maka:
Nishab = 85 x 250.000 = Rp 21.250.000
Karena nilai harta tersebut belum mencapai nishab maka harta tersebut belum wajib dizakati.

2 . Seseorang memiliki harta yang sudah dimiliki selama 1 tahun hijriyah, sebagai berikut:
• Uang tunai Rp 10.000.000,-
• Tabungan Rp 15.000.000,-
• Piutang Rp 5.000.000,-
Berapa zakatnya? Silahkan dicoba…

(silahkan download softwarenya di samping lalu installkan ke komputer pembaca. Gunakan winrar)

Sumber : armudha.web.ugm.ac.id/?p=308



Baca Selengkapnya ..

7/12/2009

Mental Juara


Masih ingatkah ketika kita mengalami masa kanak-kanak? Masih ingatkah pertanyaan orang tua kita dengan cita-cita kita? Kalau tidak, masih ingatkah bayangan kita sewaktu kecil bercita-cita? Coba kita renungkan kembali sejenak.
Cita-cita adalah mimpi kita saat ini yang akan diwujudkan pada masa yang akan datang. Dengan kata lain cita-cita merupakan khayalan masa depan yang ingin kita wujudkan.
Begitu juga dengan cita-cita untuk dapat menjadi juara.
Untuk mewujudkan agar kita jadi juara maka kita harus berpemikiran seperti seorang juara. “Berpikir seperti seorang juara membuat ....


Anda menjadi juara
” Seorang yang bermental juara tidak ada kata menyerah. Yang ada dalam pikirannya adalah sikap optimistis dan bukan pesimis. “Mental juara selalu diliputi sikap mengubah negatif menjadi positif dan keterbatasan menjadi peluang
Juara dalam belajar. Dalam tulisan Bobbi De Porter & Mike Hernacki “Memupuk Sikap Juara” (90) dinyatakan bahwa aset sukses dalam belajar tidak mutlak hanya pada kecerdasan, Gen atau Pendidikan kita. Tidak salah memang ketiga hal tersebut memberikan pengaruh dalam kesuksesan belajar seseorang, tetapi ada atu hal lagi yang memberikan pengaruh lebih dari ketiga hal tersebut, yaitu sikap positif.
Lebih jauh Bobbi menyatakan sekiranya Anda mempunyai harapan yang tinggi terhadap diri Anda, harga diri yang tinggi, dan keyakinan bahwa Anda akan berhasil, Anda akan memperoleh prestasi tinggi “berpikirlah seperti seorang juara dan Anda akan menang”.
Tumbuhkembangkan dan bangun sikap positif, maka segalanya akan segera berubah. Kemungkinan akan menjadi probabilitas dan keterbatasan akan menjadi peluang. Emosi positif akan melicinkan jalan sukses seseorang.
Ketakutan, takut gagal, takut keluar daerah aman menuju area penuh resiko merupakan sesuatu yang lumrah yang dimiliki setiap orang.
Takut adalah hambatan abstrak yang selalu ada pada setiap orang. Ketakutan ini pula yang menyebabkan kita akan terkungkung dalam proses kehidupan yang tanpa tantangan, petualangan, kegembiraan atau perayaan. Ketakutan membuat kita jauh dari penjelajahan dan penemuan kemampuan yang tak terbatas.
Begitupun dengan kegagalan. Kehidupan kita tidak selamanya mulus. Adakalanya kegagalan menghampiri kita. Tetapi janganlah kegagalan itu kemudian menyebabkan kita sedih terus menerus atau menyebabkan tertahannya dalam mencapai tujuan. Setiap kegagalan harus mampu memberikan informasi kepada kita yang kemudian membawa kita pada suatu kesuksesan. Umpan balik yang diperlukan. Setelah belajar banyak dari kegagalan yang kita alami, kita dapat memperbaiki kesalahan dan kemudian mencapai puncak keberhasilan.
Ada suatu kebiasaan kurang mendukung dan bahkan sikap yang salah, yang muncul dalam kehidupan sehari-hari dalam mendorong keberhasilan. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi sikap ini dimunculkan sebagai upaya untuk menenangkan perasaan.
Mungkin kita pernah mendengar kisah seorang anak yang nilai keseniannya 5, misalnya. Atau matematikanya 4 atau yang lainnya. Ketika si anak sedih, tidak sedikit para orang tua, terutama ibu, mengatakan” Jangan kecewa nak, kan tidak semua pintar matematika, atau kesenian atau yang lain.” Kalimat itu tidak salah, dan memang kenyataannya tidak semua orang pandai di segala bidang. Namun jika direnungkan lebih dalam hal tersebut merupakan awal dari sikap negaif. Jika kita menerima ucapan itu sepenuhnya, dan kita tidak pernah berusaha semaksimalnya hingga berhasil, itu artinya kita telah membiarkan kegagalan menjadi siklus negatif yang membuat kita terus terpuruk dan menghabiskan tenaga.
Jangan biarkan kalimat “Aku tak bisa melakukannya” selalu bersemayam dalam diri kita. Kalau memang kalimat itu benar-benar telah tertanam dalam diri Anda maka yang terjadi dengan diri Anda adalah Anda benar-benar tidak dapat melakukan apapun, dimana pun dan kapan pun.
Tetapi jadikan kegagalan sebagai umpan balik sekaligus informasi untuk melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya dengan teknik-teknik yang kita kuasai. Bangun mental juaramu!

Wallaahu’alam bishowab

Dedeh Mintarsih.

Referensi : Bobbi De Porter & Mike Hernacki, Quantum learning, Bandung, Kaifa.

Baca Selengkapnya ..

6/21/2009

Mengenali kode/simbol segitiga pada bahan daur ulang

Masyarakat kita saat ini, boleh dikata sebagai masyarakat plastik atau sejenisnya. Hampir setiap aktivitasnya selalu terlihat melibatkan bahan yang kita sebut plastik. Mulai bungkus barang belanjaan, perabotan rumah tangga, hingga peralatan makan.
Betulkan kalau kemudian kita beri sebutan masyarakat plastik?
Tidak salah memang pilihan mereka , selain terlihat trend, bahan ini memiliki berbagai kepraktisan.
Namun dibalik itu semua, kita juga harus waspada, bahwa bahan-bahan tersebut memiliki tingkat resiko sekiranya kita kurang paham akan karakteristiknya. Memang beberapa peruhasaan plastik telah memperingatkannya, sama seperti peringatan pada bungkus rokok, tetapi belum semua masyarakat paham akan kode peringatantersebut, mengingat kalau untuk bahan dari plastik atau yg sejenisnya kode peringatannya berupa simbol.
Meskipun terlihat basi, maka tidak ada salahnya kita coba mengingatkan kembali tentang kode-kode tersebut agar dapat dipahami, semoga ada manfaatnya.

JENIS KE-1:
isTanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
JENIS KE-2:
isUmumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena penglepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

JENIS KE-3:
isTertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
JENIS KE-4:
isTertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah:
• Kuat,
• Agak tembus cahaya,
• Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
• Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,
• Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
• Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen,
• Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
JENIS KE-5:
PhTertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
JENIS KE-6:
Pht
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
JENIS KE-7:
PhtTertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. Bagaimana jenis plastik dengan kode 7 serta tulisan PC? PC – atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.

Apakah yang dapat diperoleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?

1. Bijaklah dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!

2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)

Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas.

Tips buat kita semua bagi para orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk putra-putrinya:

1. Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.

2. Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.

3. Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.

4. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate).

5. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

Yang harus diperhatikan pula oleh kita semua:

1. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk tempat air putih didalam kulkas). Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.

2. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang atau kertas sebelum dibungkus dengan plastik pembungkus ketika akan dipanaskan di mocrowave oven.
3. Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

4. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan.

5. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

http://iyandamai.multiply.com
Untuk informasi baru, baca juga :
http://www.fda.gov/oc/opacom/hottopics/bpa.html
http://europa.eu/legislation_summaries/index_en.htm

Baca Selengkapnya ..

6/20/2009

Software Al-Qur'an untuk Ms Word

Bagi para dai, ataupun guru agama Islam, atau siapa saja yang ingin menukil ayat Al-Qur’an dan kemudian berkeinginan memindahkannya ke halaman document di microsoft word saat ini akan lebih mudah. Hal ini tidak seperti pada waktu-waktu sebelumnya, harus ini, itu … pokoknya ribet sekali.
Sekarang sudah ada software khusus untuk microsoft word application guna keperluan di atas.
Software ini dibuat oleh ....

Bapak Moh.Taufiq dari Depok, Indonesia. Kita tinggal meng-instal software tersebut ke dalam ms word application dan jika ingin mengutip ayat bahasa Arabnya Anda dapat memasukkannya dengan mudah sesuai petunjuk.
Tersedia dalam 10 bahasa terjemahan. Indonesia, Malaysia, English, Germany, Bosnia, Spanish, French, Albania, Russian, and Farsi. Bagus kan? Namun dikesempatan ini hanya saya sampaikan yang berbahasa Indonesia dan Inggris. Untuk dapat menggunakan silahkan download file di samping (sisi kiri pada kategori software)

Cara menggunakan software :
Langkah awal setelah didownload, installkan ke komputer ,Klik AutoReplace Menu
Ketik di microsoft word Anda, contohnya:
[qs1:1a]
[qs1:1-7at]
[qs1:1-7ats]
a=arabic
t=translation
s=switch
Maksud dari [qs1:1a] adalah [quran surat 1 : ayat 1 arabic] nanti akan keluar tulisan Arabnya.

Semoga bermanfaat

Baca Selengkapnya ..

6/11/2009

Belajar Internet dengan teman-teman dari SD

Beberapa minggu lalu, tepatnya dari 18 Mei 2009 hingga tanggal 25 Mei 2009 saya bersama dengan teman-teman guru dari SD di berbagai kecamatan di Kabupaten Pontianak belajar teknologi informsai. Ya… belajar Internet diantaranya. Mereka itu tergabung dalam Mahasiswa S1 PGSD semester 9 yang kebetulan sedang mengikuti mata kuliah Komputer dan Media Pembelajaran.
Dalam mata kuliah tersebut ....


ada bahasan tentang komputer dan sekaligus bagaimana cara memanfaatkan Internet untuk mencari informasi. Wah klop sekali. Dengan sebuah keberanian dan modal pemahaman internet yang minim saya pun menawarkan pada temen-temen untuk melakukan praktik Internet. Memang tanggapan mereka bervariasi ada yang antusias ada pula yang biasa2 saja. Bagi yang menanggapi biasa-biasa saja, saya berfikir positif aja, mungkin mereka di rumahnya atau di kantornya sudah bisaakses internet. Jadi kata internet sudah bukan barang asing baginya.
Setelah hari yang ditentukan tiba, yaitu 18 Mei 2009, kegiatan pun dimulai. Melihat semangatnya yang begitu besar saya pun terharu… ternyata kalau kita peduli terhadap apa yang diperlukan untuk meningkatkan profesionalismenya … merekapun semangat. Merasa dipedulikan, merasa diperhatikan kepentingannya dan keberadaannya diakui. Akibatnya biaya tidak dipersoalkan.
Setelah 6 hari berturut-turut belajar internet bersama mereka, trenyuh juga hati ini, maka saya pun berusaha memberikan yg terbaik untuknya. Sejak itulah mereka merasakan betapa teknologi itu dapat membantu dalam mengembangkan profesionalismenya. Semua kemudahan yang terkait dengan kegiatan mentransfer ilmu pada siswa ia dapat di Internet. Namu juga saya pesankan pada kawan kawan, agar penggunaan internet tetap dikontrol. Hal ini mengingat disitu juga sumber penyakit masyarakat tersedia. Kita harus bisa memilih dan memilah mana yg baik dan mana yang tidak baik.
Pengenalan terhadap teknologi seperti ini sudah saya mulai, silahkan Bapak-Bapak yang berwenang di bidang pendidikan dapat menindaklanjutinya untuk skala yang lebih besar lagi, sehingga jangkauannya bisa dirasakan oleh semua rekan-rekan guru. Internet dan TIK bukan semata-mata haknya guru di kota saja, tetapi juga bagi mereka yg mengajar di pelosok.

Majulah guru Indonesia.

Baca Selengkapnya ..

6/10/2009

Daftar Beberapa Tulisanku

Berikut beberapa tulisan sederhana yang pernah aku postingkan.Untuk membaca klik pada judul tulisan tersebut. Moga ada manfaatnya:
54.Kelenjar Endokrin
53.Sistem Eksresi
52.51.Sistem Koordinasi
51.Panca Indra
50.Jaringan Tumbuhan
49.48. Struktur Sel
48.47. Ketrampilan dasar Pembelajaran Terpadu
47.Prosedur Pembelajaran Terpadu
46.Konsep dasar Pembelajaran Terpadu
45.KORELASI POSITIF WAKTU DAN HASIL TES DALAM KEGIATAN UJIAN
44. Sistem peredaran darah
43. Sistem respirasi
42. Makanan dan sistem pencernaan
41. Jaringan hewan
40. Menyesuaikan gaya mencatat dengan gaya mengajar guru
39. Bijak Memberi Pujian
38. Mengubah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos dengan Keranjang Takakura
37. Berkomitmen..Mudah tapi Berat (?)
36. Bioplastik, Apa, Dan Mengapa ?
35. Kumpulan soal Try Out SMA Kab. Pontianak
34. Apa Yang hilang dalam pendidikan kita?
33. Ingin Kuliah???
32. Seputar UNAS 2010 SMA
31. Citizen Law Suit UNAS
30. Meningkatkan Proses dan hasil Belajar dengan Lesson Study
29. Membangun karakter melalui pendidikan
28. Birulwalidain (Berbakti kepada kedua orangtua)
27. Kesehatan Jiwa "Memaafkan"
26. Keadilan Seorang Pemimpin
25. Negeri Ku Oh negeri Ku ...
24. Belajar Internet, Kerjasama PT Telkom Mempawah-Lab.Komp.SMA 2 MPW.
23. Pemimpin Yang Baik
22. Memupuk Kreativitas
21. Software Zakat Mal
20. Mental Juara, Dedeh Mintarsih, SMA 2 Mempawah
19. Mengenali simbol segitiga pada bahan plastik
18. Software penulis Al-Qur'an Ms Word
17. Belajar Internet dengan teman-teman dari SD
16. Sosialisasi Internet mobile, kerjasama telkomsel dan Lab.Komp SMANDA
15. Manfaat kelopak bunga rosella
14. Uji kemampuan logika
13. Multi kecerdasan
12. Gaya belajar siswa : Dedeh M
11. Silabus dan RPP SD
10. Membangun kepercayaan diri siswa saat hadapi UN
9. Membangun visi siswa
8. Interpretasi hasil analisis soal dengan ITEMAN
7. Analisis butir soal PG dengan ITEMAN
6. Analisis butir soal Pilihan Ganda (PG) secara manual
5. Membangun motivasi prestasi
4. Pos Unas 2008/2009
3. Silabus dan RPP SMP
2. Peresmian Speedy SMANDA oleh Ketua Komite
1. Kebijakan UN SD 2008



Baca Selengkapnya ..
Terima kasih atas kunjungannya ya....

Kalo ada waktu mampir lagi donk .... :)