3/14/2009

MULTI KECERDASAN

Sebagai orang tua, tidak salah jika menginginkan anaknya menjadi bintang kelas di sekolahnya, selalu mendapatkan ranking di setiap akhir semester saat pembagian rapor, atau paling tidak sang anak mendapat peringkat lima besar di kelasnya. Suatu prestise tersendiri bagi sebagian orang tua manakala sang anak dapat mewujudkan impian sang orang tua.
Disadari atau tidak, kenyataan tidak selalu menunjukkan demikian. Tidak semua anak dapat mewujudkan keinginan orang tuanya. Sehingga tidak sedikit dari orang tua kemudian sedikit agak resah sehubungan dengan prestasi yang diraih anak-anaknya apabila saat pembagian rapor tidak dipanggil oleh wali kelas atau siapa untuk maju menggambil piagam penghargaan prestasi.
Sebenarnya hal itu tidak perlu kita resahkan sekiranya kita memahami tentang apa yang sebenarnya disebut dengan anak cerdas. Anak cerdas tidak semata-mata kalau nilai rapornnya memiliki rata-rata nilai yang tinggi. Mungkin saja terjadi A memiliki nilai rapor dengan rata-rata dibawah nilai rata-rata B. Tetapi belum tentu kita katakan bahwa A memiliki kecerdasan yang rendah. Coba kita perhatikan dalam realita di lapangan.
...
Nah kalau demikian seperti apa konsep cerdas yang sebenarnya itu?
Dalam teori Multiple Intelligence, setiap orang akan memiliki minimal 1 kecerdasan dari beberapa kecerdasan yang Tuhan telah siapkan untuknya. Dan sangatlah sedikit orang yang dalam dirinya diberikan beberapa kecerdasan secara bersama-sama, dan kecerdasan tersebut berkembang dengan baik.
Ingat… sering kita mendengar istilah anak dengan multi talenta? Kata itu tentu tidak akan kita temukan pada setiap anak.
Dari contoh dua anak di atas, boleh jadi A kemampuan olahraganya yang tinggi, sementara kemampuan lain rendah. Dalam konteks ini A juga dapat kita sebut sebagai anak cerdas, tetapi cerdas dalam bidang kinestetik dan bukan cerdas dalam kecerdasan lain misalnya logita dan matematika atau kecerdasan linguistik, dan seterusnya. Masih banyak kita temukan kasus-kasus lain yang serupa. Anak kemampuannya akademiknya biasa saja, tetapi kemampuan memimpin kawannya cukup baik malah kadang-kadang melebihi kawan yang lain. Anak seperti ini juga terkategorikan sebagai anak cerdas tetapi cerdas interpersonal.
Ada 8 ranah kecerdasan yang Tuhan berikan pada manusia (menurut teori Multiple Intellegence) antara lain :

1. Kecerdasan Linguistik (kecerdasan dalam berbahasa).
Tidak setiap anak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Ada anak yang pandai untuk mengungkapkan ide dan gagasannya dengan menggunakan kalimat yang baik dan komunikatif tetapi juga tidak sedikit anak yang mengungkapkan ide dan gagasannya dengan kalimat yang berbelit-belit dan kadang kadang tidak dapat dimengerti inti pembicaraannya. Anak yang pertama dalam contoh ini memeliki kecerdasan lingustik yang berkembang dengan baik.

2. Kecerdasan Matematika dan Logika;
Anak yang memiliki kecerdasan seperti ini akan memiliki kemampuan yang lebih dalam cara berfikir abstrak, terstruktur. Ia selalu berpikir sistematik, tertata dan penuh dengan perencanaan yang sangat matang. Semua keputusan yang diambil selalu didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan menyeluruh.

3. Kecerdasan Visual dan Spasial;
Dalam kecerdasan ini, anak akan belajar dengan baik jika sarana pembelajaran yang digunakan dapat memvisualisasikan apa yang sedang dipelajari. Gambar, grafik dan bahkan gerakan-gerakan tertentu akan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar.

4. Kecerdasan Musik;
Anak yang memiliki sentuhan kecerdasan ini memiliki ketrampilan-ketrampilan lebih yang berkaitan dengan suasana keindahan, terutama nuansa musik Anak kategori ini mampu menikmati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan berbagai bentuk musik.

5. Kecerdasan Interpersonal;
Pintar berkomunikasi, mudah bergaul, mampu menjadi mediator yang baik. Mampu mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.

6. Kecerdasan Intrapersonal;
Kemampuan memotivasi diri sendiri, mengerti siapa dirinya, mengerti dan sangat memperhatikan etika hidup. Semua kecerdasan ini berhubungan dengan kesadaran tentang diri sendiri baik memahami kekuatan potensi diri atau memahami kekurangan-kekurangan yang dimiliki.

7. Kecerdasan kinestetik;
Kecerdasan ini meliputi kemampuan pengendalian fisik,trampil dalam suatu pekerjaan, dan yang sejenisnya.

8. Kecerdasan naturalis;
Kecerdasan mencintai lingkungan, berinteraksi dengan tumbuhan dan hewan, mampu menggolongkan suatu obyek.

Bagi setiap pendidik, ke-8 kecerdasan tersebut harus selalu dipahami.
Di sekolah, dalam kelas, kedelapan kecerdasan ini tidak akan melekat pada setiap siswa secara bersama-sama. Oleh karenanya, sekolah harus faham benar tentang hal ini.
Sebagai konsekwensi atas kesadaran ini, sekolah harus mampu memberikan ruang yang cukup bagi para siswa untuk dapat mengembangkan multi kecerdasan yang menjadi potensi diri bagi setiap siswanya.
Jika hal ini dilakukan, maka potensi yang ada pada siswa akan tumbuh dengan baik seirama dengan pertambahan umur mereka. Dan ini yang sebenanya ditunggu-tunggu para orang tua siswa. Anak dapat berkembang kecerdasannya sesuai potensi masing-masing. Sekolah adalah taman yang indah, disanalah bunga-bunga harus tumbuh dengan sifat dan ciri serta keunikan masing-masing.
Tidak akan mungkin kita memperlihatkan gambar angka dan gambar burung pada koin secara bersama-sama pada satu orang. Kalau kita menampilkan gambar angka, maka gambar di sisi lain pada koin tersebut tidak terlihat, begitu sebaliknya.

Wallahu’alam bishawab.

No comments:

Terima kasih atas kunjungannya ya....

Kalo ada waktu mampir lagi donk .... :)