6/11/2010

Mengubah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos dengan Keranjang Takakura

YPBB
Keranjang Takakura merupakan alat pengomposan skala rumah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Techno-cooperative Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos.Satu keranjang standar dengan starter 8 kg dipakai oleh keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 7 orang. Sampah rumah tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari.

Jenis-jenis sampah yang diolah:
- Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi.
Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang
airnya.
- Sisa nasi.
- Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
- Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan
lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.

Cara Membuat Biang Kompos
Cara pembuatan biang kompos di bawah ini hanyalah contoh. Pada kenyataannya anda dapat menyesuaikan bahan yang digunakan dengan bahan-bahan yang banyak tersedia di sekitar kita. Silahkan lihat penjelasan tentang komponen dan fungsi setiap bahan biang kompos di bagian berikutnya.
Prinsip utama dari pembuatan biang atau media kompos ini adalah menyiapkan pasukan (baca: bakteri yang menguntungkan) C (karbon) dan N (nitrogen) yang lazim disebut starter pengkomposan.

Takaran dan Bahan utama:
Takaran yang biasa digunakan adalah takaran volume bukan berat. Jadi anda tidak perlu menimbangnya, tetapi menakar berdasarkan volume, misalnya dengan gayung atau ember & penakaran volume lebih praktis.
Bahan dasar yang dipergunakan adalah :
1. Sekam(kulit padi) : 4 takaran volume
2. Bekatul(uut) : 1 takaran volume
3. Tanah subur : minimal 1 takaran volume
4. Air gula : untuk satu karung(volume 50 kg) hasil campuran jadi, cukup ditambahkan larutan minimal 1 kg gula pasir, yang sudah dilarutkan kedalam air, bersama-sama saat mencampur bahan.
Alternatif pengganti gula pasir: Air tebu, air kelapa, gula aren/kelapa.
Silahkan pilih mana yang lebih murah dan gampang diperoleh.
Starter Kompos yang baik diperoleh dari: perbandingan unsur Carbon dan
Nitrogen dengan ratio = 4 (karbon) : 1 (nitorgen)

Tahapan pembuatan:

1. Campurkan semua bahan di atas sampai merata sambil ditambahkan air murni dan air gula.

2. Penyiraman saat mencampur kira-kira sampai seluruh campuran pada kondisi cukup lembab tersirami (jangan sampai menggenang).

3. Bila pencampuran sudah selesai, masukkan campuran kedalam karung. Bila pencampuran dilakukan dengan benar, dalam satu sampai 1.5 hari campuran akan menjadi hangat.

4. Bila dalam 1.5 hari campuran telah memanas, diamkan hingga 4–7 hari, (biasanya 4 haripun sudah cukup bila proses dilakukan dengan benar)

5. Setelah 4-7 hari, masukkan campuran ke dalam keranjang takakura hingga memenuhi 2/3 bagiannya.

6. Akhirnya kita dapat mulai mengkompos dengan keranjang takakura. Anda juga dapat membahkan sejumlah bahan untuk memperkaya jenis mikroorganisme pengurai pada biang bakteri, untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguraikan berbagai jenis bahan, yaitu : pupuk kandang dan pupuk daun dengan masing-masing 0.5-1 takaran.

Cara pembuatan keranjang Takakura
Persiapkan wadah atau keranjang berukuran 40 liter atau yang sekiranya cukup untuk menampung sampah. Pilihlah keranjang yang berlubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. (lihat gambar) Tempatkan keranjang pada tempat yang teduh, tidak kena hujan dan sinar matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara yang bagus. Letakkan penyangga (batu bata atau bisa yang lain) pada bagian bawah keranjang agar aliran udara bisa masuk.

Masukkan sekam kedalam suatu wadah dan tempatkan pada bagian bawah keranjang. Bantalan sekam berfungsi menyerap air, mengurangi bau dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik.

Cari kardus bekas yang muat masuk kedalam keranjang untuk menampung bahan-bahan yang akan dikomposkan. Letakkan kardus di atas bantalan sekam.
Isi 2/3 ukuran wadah (berat starter kompos ± 7 –7,5 Kg.)dengan starter atau biang kompos yg telah dibuat sebelumnya. Bahan ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan karena di dalamnya terkandung mikroba-mikroba pengurai.

Masukkan bahan yang akan dikomposkan. Bahan-bahan yang akan dikomposkan sebelum dimasukkan ke keranjang harus dipotong kecil-kecil ukuran 2 cm x 2 cm. Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. Jika terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu gergajian.

Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu tambahkan selapis kompos yang sudah jadi. Agar kompos beraroma jeruk, anda bisa menambahkan kulit jeruk ke dalam keranjang.

Untuk memastikan proses pengomposan berjalan, letakkan tangan kita 2 cm dari kompos. Bila terasa hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik. Jika tidak, percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi kompos terlalu kering sehingga memerlukan air.

Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang selama 40 - 60 hari. Bahan yang telah menjadi kompos akan berwarna hitam, tidak berbau dan tidak becek.

Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60 derajat celsius.

Cara Pemanenan
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.

Bagaimana cara merawat kompos di dalam keranjang ?

1. Periksa secara rutin kelembaban kompos. Kompos perlu terasa basah tetapi tidak becek. Bila terlalu kering semprotkan atau perciki dengan air sambil diaduk. Air yang digunakan tidak perlu air bersih, asalkan tidak mengandung sabun atau bahan-bahan beracun. Anda dapat menggunakan misalnya sisa mencuci beras/teh/kopi/sayuran/daging. Air ini bahkah mengandung nutrisi tambahan yang bermanfaat bagi kompos.

2. Sesekali aduk-aduk sampai agak dalam, agar starter kompos bagian dalam terjaga kegemburannya.

3. Sesekali anda dapat menambahkan beberapa genggam daun kering atau tanah subur dari kebun atau sekam padi untuk mengoptimasi fungsi kompos.

4. Bila anda ingin mempercepat pengkomposan, sesekali bisa ditambahkan beberapa genggam bekatul. Bekatul memberikan nutrisi tambahan yang akan meningkatkan kinerja bakteri. Selain itu bisa juga dengan air cucian beras atau larutan air gula.

Mengatasi masalah Takakura
Terkadang ada saja hal-hal membuat kompos di dalam keranjang takakura mengalami kondisi tidak normal yang ekstrim. Ada dua masalah yang paling sering terjadi, yaitu munculnya bau tidak sedap dan pengkomposan yang terhenti. Berikut ini cara mengatasi kedua masalah tersebut.

1. Mengatasi bau tidak sedap :
Ada banyak hal yang menyebabkan kompos menghasilkan bau tidak sedap, namun umumnya anda dapat mengatasinya dengan mencampurkan sejumlah sekam ke dalam kompos (semakin bau semakin banyak). Aduk-aduklah hingga merata. Kemudian tutup kembali keranjang Takakura.

2. bila pengkomposan terhenti dan menjadi dingin :
Ini biasanya terjadi karena pengurai berhenti bekerja, akibat kondisi yang menjadi tidak normal atau kekurangan nutrisi tertentu. Untuk ’membangunkan’ kembali para pengurai, anda dapat menambahkan beberapa genggam bekatul dan segelas larutan air gula. Aduk-aduk hingga merata.


Sumber Tulisan : Emilia SP, YPBB (ypbb.terranet.or.id)

Baca Selengkapnya ..
Terima kasih atas kunjungannya ya....

Kalo ada waktu mampir lagi donk .... :)