3/16/2009

GAYA BELAJAR SISWA


Di kalangan pendidik telah dipahami bahwa setiap peserta didik memiliki berbagai macam cara dalam belajar. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya dengan melihat orang lain melakukannya. Anak seperti ini menyenangi penyajian materi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang gurunya katakan saat belajar tersebut. Selama belajar anak seperti ini biasanya diam dan tidak terganggu dengan kebisingan. Gaya seperti ini dinamakan gaya belajar visual.
Berbeda dengan anak yang memiliki gaya belajar bersifat auditori. Anak seperti ini umumnya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan dan melakukan apa yang dilakukan oleh gurunya termasuk membuat catatan. Anak dengan gaya seperti ini mengandalkan kemampuan mengingatnya dan pendengarannya.
Gaya belajar kinestetik, anak pada kelompok ini dalam kegiatan belajarnya akan melibatkan diri secara langsung. Mereka cenderung kurang sabaran, semaunya sendiri. Cara belajar mereka akan terlihat sembarangan dan tidak karuan.
Menurut hasil penelitian Grinder (1991) dinyatakan ....

bahwa dari 30 siswa dalam kelas, 22 diantaranya rata-rata dapat belajar dengan efektif selama guru berada dalam kelasnya selama guru tersebut dapat mengombinasikan ke-3 gaya belajar tersebut. Sisanya lebih menyenangi salah satu dari ke-3 gaya belajar tersebut. Sehingga kelompok yang 8 ini harus berupaya keras untuk memahami pelajaran bila tidak ada kecermatan dalam menyajikan pelajaran yang sesuai dengan cara yang mereka sukai. Oleh karenanya pengajaran dalam kelas harus bersifat multisensori dan penuh dengan variasi.
Schroeder,dkk (1993) menyatakan bahwa yang dalam pembelajarannya menerapkan indikator Myer-Briggs tidak hanya para mahasiswa yang menyenanginya, anak-anak sekolah menengah pun juga demikian. Dalam indikator tersebut, penyajian materi ajar lebih pada materi-materi praktis yang berorientasi langsung di lapangan ketimbang teori-teori atau hanya konsep–konsep semata. Anak sekolah menengah lebih senang belajar dengan pola aktif dari pada kegiatan-kegiatan yang hanya bersifat reflektif abstrak.
Dari penelitian ini lalu disimpulkan bahwa cara belajar dan mengajar aktif sangat sesuai dengan siswa saat ini.
Kombinasi belajar : diskusi dan proyek kelompok kecil, presentasi dan debat dalam kelas, latihan melalui pengalaman, pengalaman lapangan, simulasi dan studi kasus haruslah sering kita hadirkan dalam kelas.
Secara khusus Schroeder menyatakan bahwa siswa masa kini ”dapat beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan kelopmpok dan belajar bersama”
Dalam perkembangan seperti sekarang ini, menurutnya temuan-temuan semacam itu tidaklah mengejutkan bagi dunia pendidikan. Saat ini para siswa dibesarkan dalam dunia yang segala sesuatunya berjalan dengan cepat dengan banyak pilihan yang tersedia. Banyak peluang untuk mengubah segala sesuatu dari satu kondisi ke kondisi lainnya.

Ditulis kembali : Dedeh Mintarsih (SMA 2 Mempawah)
(dikutip dari ”Active Learning 101 cara belajar siswa aktif, Melvin Silberman, Nusamedia)

3 comments:

is.... said...

Wah.... hebat bu... terus berjuang untuk mengabdi ya...

Teman ngobrol said...

siip.... bu tulisannya....
oke ....

digda said...

Luar biasa bagus blognya... blogger sejati!! Aktif memperbarui dan nambah artikel. SALUT...!!! Keep up the good work, Bro.

Terima kasih atas kunjungannya ya....

Kalo ada waktu mampir lagi donk .... :)